SEJARAH KEDALEMAN KAWASEN

Pada zaman dulu ada kerajaan yang bernama Galuh Kawasen pusatnya berada di desa Bojongmengger dan desa Kawasen yang sekarang berada di Banjarsari merupakan bagian kekuasaan Kerajaan Galuh Kawasen.

Makam Eyang Dalem Bagus Sutapura Panembahan Pamulihan, Beliau adalah putra dari dari Mas Ngabei Nastanagara yang bergelar Dalem Waru di Leuwiloa. Dalem Bagus Sutapura juga merupakan cucu Raja Balaniksa penguasa Galuh Kawasen.Dalem Bagus Sutapura adalah bupati Kawasen pertama yang diakui oleh Mataram.

Sekitar tahun 1630an, Sultan Agung Raja Mataram wilayah kekuasaannya mencakup ke wilayah Parahyangan, ia memecah wilayah Karesidenan Priangan di luar Sumedang menjadi beberapa Kabupaten termasuk Galuh.Wilayah Galuh juga dipecah jadi beberapa pusat kekuasaan kecil yang disebut sebagai Kedaleman dan dipimpin oleh seorang Dalem.Faktor utama pemecahan wilayah ini karena pemberontakan Dipati ukur 1628 sampai 1632.

Dalem Bagus Sutapura ditetapkan sebagai Dalem Kawasen saat itu wilayahnya Pamotan, Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, hingga Mojongmalang,Cimaragas gelarnya adalah Tumenggung Sutanangga pada tahun 1634 dan pusat pemerintahannya berada di Kawasen.

Dalem Bagus Sutapura dimakamkan di Dusun Batu Kurung,Desa Kawasen RT 8 RW 3, Kecamatan Banjarsari , Kabupaten Ciamis, Provinsi Beliau berjasa dalam penangkapan dipati ukur yang dianggap pemberontakan oleh Mataram.

Diceritakan pada tahun 1628,Sultan Agung menugaskan Dipati ukur membantu pasukan Mataram menyerang Kompeni di Batavia,saat itu pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa,namun Bahureksa ternyata tidak berkomunikasi dengan Dipati ukur.

Pada waktu yang telah ditentukan Dipati ukur menyerang Kompeni ke Batavia tetapi sesampainya di Batavia pasukan Mataram yang dipimpin oleh Bahureksa belum datang,oleh karena itu Dipati ukur gagal dalam mengusir Kompeni.Hal ini disebabkan ketidak seimbangan persenjataan dan dukungan dari pasukan Mataram ,atas kegagalan itu Dipati ukur berpikir daripada menerima hukuman lebih baik ia tidak setia lagi terhadap Mataram.Dipati ukur beserta pengikutnya mengabaikan kekuasaan Mataram dan melakukan gerakan pemberontakan terhadap Mataram, pemberontakannya berlangsung kurang lebih selama 4 tahun dari tahun 1628-1632.

Sikap Adipati ukur tersebut segera diketahui oleh Mataram, pihak Mataram berusaha keras menumpas pemberontakan Dipati ukur,akhirnya diadakanlah musyawarah para bupati yang diberi tugas untuk menangkap Dipati ukur ini,kemudian Kyai Galuh Bandanagara menyarankan Senopati dari Kawasen atau Bagus Sutapura untuk menangkap Dipati ukur.

Singkat cerita,akhirnya Dipati ukur dapat ditangkap oleh Bagus Sutapura dan diikat kemudian dibawa ke Galuh.Karena jasa beliau menangkap Dipati Ukur di wilayah Kedalaman Kawasen diberikan oleh Sultan Agung Kepada Bagus Sutapura dengan gelar Tumenggung Sutanangga,hal tersebut diberikan sebagai balas jasa atas loyalitasnya menangkap Dipati Ukur yang telah dianggap memberontak kepada Mataram sehingga Kedalaman Kawasen menjalankan sistem pemerintahan dibawah Kerajaan Mataram.

Makam Eyang Bagus Sutapura dirawat oleh Kuncen ke-3,kuncen pertama dan kedua makamnya berada di bagian luar makam Eyang Bagus Sutapura .Menurut kuncen,di makam ini juga biasa dilakukan penyucian benda-benda peninggalan Dalem Sutapura di waktu waktu tertentu.Kita hanya diizinkan masuk di bagian luar makam,karena hanya waktu-waktu tertentu saja makam boleh dibuka.Sekeliling makamnya diberikan tembok menandakan kehormatan yang sangat tinggi kepada pemilik makam ini.

Kedaleman Kawasen berakhir pada tahun 1810 dengan ketetapan Gubernur Jenderal Herman Deandless, peninggalan-peninggalan yang tersisa hanya berupa makam para Dalem dan para pejabat yang berkuasa.Selain makam Bagus Sutapura ada juga makam makam lain,seperti Eyang Tumenggung Sutamangga di Leuwiloa,Eyang Jaganagara,Eyang Syekh Haji Abdulrahman Nagarunting,dan Eyang Syekh Haji Abdulloh.

Sekarang desa Kawasen adalah bagian Dari Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat ,nampaknya banyak yang tidak tahu bahwa disini ada sejarah besar,padahal dulunya Kawasen adalah sebuah Kabupaten besar dan masyhur di tatar Priangan.Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menelusuri sejarah membuat sejarah besar dari Kawasen ini terlupakan begitu saja.Agar masyarakat bisa lebih sadar pada sejarah tentunya dibutuhkan peran Pemerintah,salah satu caranya dengan menjadikan Dalem Kawasen sebagai salah satu situs Budaya.

Kedaleman Kawasen banyak diziarahi oleh pengunjung dari luar kota, sehingga kalau kamu mampir ke Banjarsari jangan lupa untuk sowan dulu ke makam Dalem Kawasen ini.

Makam Kedaleman Kawasen dijaga oleh kuncen,jadi jika ingin masuk ke dalam dan berdo'a di sana, kamu bisa datang ke kuncen terlebih dahulu.

Popular posts from this blog

SEJARAH KEDALAMAN KAWASEN